Senin, 15 Desember 2014

Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

1. BENTURAN DENGAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Di dalam menjalankan tugasnya memproduksi barang atau jasa untuk disajikan kepada konsumen tidak jarang terjadi konflik kepentingan masyarakat umum dengan perusahaan. Bentrokan kepentingan ini sering terjadi terutama dalam hal timbulnya POLUSI oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Polusi ini dapat berupa polusi udara, limbah, suara, dan bahkan polusi mental kejiwaan.

Sebagai contoh dari hal yang terakhir itu ( polusi mental kejiwaan dapat ditujukan dari adanya larangan pemerintah terhadap penyiaran iklan atau advertensi di TVRI sejak tahun 1980 – an. Tindakan pemerintah itu merupakan penyelesan konflik yang terjadi antara bisnisman yang ingin menayangkan iklannya lewat TV dengan kepentingan mental kejiwaan masyarakat yang merasa sangat terganggu oleh siaran iklan di TVRI yang sangat mendorong pola konsumtif serta penggunaan obat – obatan yang kurang tepat dan lain sebagainnya.

Tanggung jawab social suatu bisnis juga tercermin dari dituntutnya ganti rugi yang cukup besar oleh masyarakat sekitar pabrik yang menjadi korban atas meledaknya tangki nuklir dari suatu pabrik Gas UNION CARBITE di Bopal, India pada tahun 1986. Anjuran Bapak Presiden Soeharto dalam tahun 1990 kepada para konglomerat Indonesia yang telah menikmati lebih banyak hasil – hasil pembangunan untuk membagikan sebagian sahamnya kepada Koperasi, adalah juga merupakan pencerminan dari penjabaran tanggung jawab social suatu bisnis . Dari uraian diatas dapatlah kita tangkap bahwa tanggungjawab social suatu bisnis, dewasa ini menjadi suatu topic yang cykup menonjol. Bisnisman dituntut untuk lebih banyak memperhatikan aspek – aspek social dan menerapkan etika bisnis secara jujur.

Bisnisman dituntut untuk lebih banyak memperhatikan aspek-aspek sosial dan menerapkan etika bisnis secara jujur. Konflik kepentingan bisnis dengan masyarakat akan selalu muncul dan kadang sulit untuk menyelesaikannya. Apabila konflik mencapai jalan buntu maka biasanya masyarakat akan menggunakan tangan pemerintah sebagai penengah. Hal itu yang melatarbelakangi ketentuan pemerintah untuk mewajibkan pengusaha yang akan mendirikan pabrik harus mendapatkan Izin HO (Hinder Orgonasie) agar dapat dicegah adanya konflik dikemudian hari.

KLASIFIKASI ASPEK PENDORONG TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Perusahaan yang tidak memperhatikan kepentingan umum dan menimbulkan gangguan lingkungan akan dianggap sebagai bisnis yang tidak etis. Dorongan pelaksanaan etika bisnis dating dari luar yaitu lingkungan masyarakat. Dorongan tidak selalu datang dari luar, akan tetapi sering muncul dari bisnis itu sendiri. Hal ini disebabkan karena bisnisman adalah juga manusia yang lengkap dengan rasa, karsa dan karya. Dengan demikian maka secara intern pelaksanaanya akan terbentur pada pertimbangan untung dan rugi yang pada umumnya mendominasi dan menjadi ciri dari suatu bisnis. Oleh karena itu mereka juga sering terdorong rasa kemanusiannya untuk menerapkan etika bisnis secara jujur.

2. DORONGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Problem-problem social seperti kebersihan kota, kesehatan, lingkungan, ketertiban masyarakat, pelestarian lingkungan alam dan sebagainya, mendorong mendorong para bisnisman untuk melakukan kegiatan bisnisnya seiring dengan terciptanya kondisi trsebut.

Adapun masalah-masalah sosial yang mendorong suatu bisnis melaksanakan tanggung jawab sosialnya dapat diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu:

1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Pada umumnya kegiatan-kegiatan itern yang terjadi di dalam perusahaan menimbulkan bentuk-bentuk hubungan kedinasan yang sangat kaku, keras, zakeliyk, birokratik, dan otoriter. Prosedur administrasi yang panjang dan berbelit-belit serta jenjang wewenang dan struktur organisasi sering kali menimbulkan tekanan batin bagi para pelaksana bisnis. Tidak jarang bawahan menjadi takut untuk mengemukakan pendapatnya kepada atasan. Mahasiswa menjadi gemetar bila akan berkonsultasi dengan dosennya. Pegawai administrasi menjadi takut berbincang – bincang dengan direkturnya dan lain sebagainnya.

Hal ini disebabkan karena pada umumnya hubungan – hubungan dilaksanakan melalui surat – surat dinas , kartu dinas, kartu kerja, memo dinas, nota – nota dinas dan lain sebagainya, dan dibarengi dengan prosedur administrasi yang sangat panjang apalagi otoriter. Hubungan kemanusiaan lalu menjadi kaku dan terbenruklah suasana yang dalam bahasa jawa terungkap ” sopo siro / sopo ingsun ” yang artinya siapa kamu siapa saya. Hubungan ini menimbulkas suasanakerja yang kurang manusiawi diantara mereka dalam perusahaan itu sendiri . Hubungan yang kurang manusiawi seering pula terjadi antara perusahaan dengan pihak luar yang berhubungan dengannya.

Pihak luar dapat berupa langganan atau masyarakat umum yang tidak berhubungan dengan perusahaan itu tidak jarang kita memberi barang yang jelek (susu kotak yang sudah busuk) disebuah toko misalnya. Kasus ini pernah dialami sendiri oleh penulis. Ketika kami buka dan dirasakan atau dicicipi dulu sebelum diberikan kepada anak kami ternyata memang busuk, maka kami lalu meminta untuk ditukar dengan yang baru. Apa yang terjadu justru kami yang dipersalahkan mengapa membeli susu yang busuk. Bukannya dia menyadari kesalahannya yang telah menjual barang busuk. Tentu saja pada saat itu terjadi ketegangan urat terutama dengan istri kami terhadap penjaga toko itu. Akan tetapi segera saya sadari bahwa penjaga toko itu juga bukan pemilik toko, dan dia hanya menjalankan tugasnya sehingga dia bersikap seperti itu maka lebih baik mengalah saja.

Kasus lain juga sering kita alami bersama dimana kita mendapatkan pelayanan yang kasar dan menjengkelkan dari seorang petugas jaga telepon yang dengan nada membentak menjawab pemohon pihak luar untuk minta disambungkan dengan pesawat tertentu dari kantor atau perusahaan tersebut. Nada suara semacam itu akan terasa tidak etis dan kurang sipan di telinga kita . konflik kepentingan juga terjadi antara perusahaan penerbit dengan perusahaan penyalur buku – buku terbitannya. Penyalur sering marah – marah terhadap penerbit yang banyak dirugikan oleh pelayanan penerbit yang sering mengganti warna dan bentuk sampul buku yang di terbitkan tanpa memberitahukan hal itu kepada penyalurnya.

Tentu saja keadaan itu mengakibatkan buku – buku dengan sampul yang lama menjadi tidak laku yang pada saat itu masih berada pada stok para penyalur. Protes keras lalu dilakukan penyalur kepada penerbit. Sebaliknya penerbit juga sering dirugikan oleh para penyalur karena penyalur tidak menghendaki rencana penerbit untuk melayani sendiri tanpa lewat penyalur pembelian – pembelian dalam jumlah besar dari toko – toko buku yang ingin menjadi grosir ( pembelian dalam jumlah besar ). Kedaan tersebut diatas menuntut diberlakukan MANAJEMEN ORIENTASI KEMANUSIAAN ( Manajemen OK ).

MANFAAT PENERAPAN MANAJEMEN ORIENTASI KEMANUSIAAN
Penerapan manajemen orietasi kemanusiaan alkan menimbulkan hubungan yang serasi , selaras dan seimbang diantara para petugas atau karyawan dalam perusahaan tersebut maupun antara perusahaan dengan pihak lain diluar perusahaan.

Adapun secara rinci manfaat tersebut berupa sebagai berikut:
a. Moral kerja karyawan akan meningkat dan kemudian akan mendorong semangat kerja sehingga produktivitas kerjapun akan meningkat pula.
b. Partisipasi bawahan akan muncul dan menimbulkan rasa handarbeni/memiliki dari para bawahan sehingga akan tercipta manajemen partisipatif.
c. Hubungan kerja yang baik dan menyenangkan akan membawa kenyamanan kerja sehingga absensi karyawan akan berkurang.
d. Rasa percaya diri dari para karyawan juga akan terbentuk dan hal ini akan mempertinggi mutu/kwalitas produksi.
e. Kepercayaan masyarakat dan konsumen akan meningkat dan hal ini merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan yang bersangkutan. Kepercayaan konsumen dicerminkan dalam bentuk” Brand loyalty” atau dengan istilah lain perusahaan tersebut memperoleh “patronage motive” dari para pembelinya, yaitu nama baik yang diberikan oleh konsumen kepada produsen.

2. Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan
Ekologi mempelajari keseimbangan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya pada saat ini mendapatkan perhatian yang sangat besar bagi di Indonesia maupun di luar negeri. Kegiatan bisnis sering kali menimbulkan gangguan ekologi. Misalnya hutan-hutan banyak yang ditebang untuk industri perkayuan, tanah menjadi gundul yang menimbulkan bencana banjir di suatu tempat.

Ular juga banyak diburu untukl industri kulit sehingga tikus menjadi meraja lela kemudian mengganggu lahan pertanian. Bur ung – burung juga banyak ditangkapi sehingga ulat serta belalang menjadi kehilangan predatornya lalu berkembang pesat populasinya yang akhirnya mengganggu tanaman pertanian maupun perkebunan yang sulit diberantas.

Penangkapan ikan sering dilakukan dengan menggunakan racun atau bahkan sengatan listrik . hal ini dimaksudkan agar efektif dan hasil tangkapannya banyak. Dengan cara itu memang ikan yang diperoleh sangat banyak, akan tetapi hasil tersebut hanyalah sementara itu saja, karena seluruh ikan akan mati karenanya sampai dengan anak – anak ikan yang masih kecil dan bahkan mungkin telurnyapun ikut terbunuh. Dengan demikian maka hari – hari akan tidak dapat panen ikan lagi. Praktik – praktik bisnis semacam itu pada saat ini sudah sangat jauh berkurang berkat adanya penyuluhan serta gerakan pelestarian lingkungan hidup Indonesia .

Disamping hal – hal tersebut diatas masalah ekologi banyak pula menyangkut masalah POLUSI. Pabrik – pabrik sering membuang limbah industrinya yang sangat mengganggu masyarakat sekitarnya.

3. Penghematan Energi
Energi yang berasal dari sumber daya alam telah banyak terkuras oleh kegiatan bisnis seperti misalnya batu bara, minyak dan gas, di mana energi macam itu tergolong energi yang tidak dapat direproduksi lagi. Oleh karena itu maka pemikiran penghematan penggunaan energi macam itu perlu segera digiatkan.

Adapun masalah penanganan energi ini pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :

• Problem jangka pendek
Problem jangka pendek mencakup penghematan pemakaian energi serta konservasi sumber alam tersebut agar dapat lebih awet dan dapat bertahan cukup lama.

• Problem jangkla panjang
Penanganan energi dalam jangka panjang meliputi dua macam masalah yaitu :
o Penciptaan sumber-sumber energi alternative/pengganti
o Koordinasi antara tujuan-tujuan sosial dengan bertambahnya kebutuhan energi

4. Partisipasi Pembangunan Bangsa
Kesadaran pabrik-pabrik untuk tidak menerapkan teknologi padat modal dan kemudian secara sadar menerapkan teknologi padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja adalah upaya yang perlu digiatkan. Penggunaan teknologi padat modal lebih banyak menggunakan mesin, memang lebih efisien tetapi kurang membantu program pemerintah dalam hal mengatasi problem penciptaan kesempatan kerja bagi masyarakat dan bangsa.

5. Gerakan Konsumerisme
Dewasa ini muncul gerakan yang berusaha untuk memperjuangkan hak konsumen untuk mendapatkan perlindungan terhadap pelayanan bisnis yang merugikan kepentingannya. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) merupakan contoh nyata gerakan ini.

Tujuan yang terkandung dalam gerakan konsumerisme mencakup beberapa macam yaitu:
a. Memperoleh perhatian dan tindakan nyata oleh kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktik bisnisnya
b. Pelaksanaan strategi advertensi/ periklanan yang realistis dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
c. Diselenggarakannya panel diskusi secara periodic antara wakil konsumen dengan para pengusaha.
d. Perbaikan service purna jual yang lebih baik serta mengurangi kejengkelan dari frustasi konsumen atas pemakaian barang yang dibelinya.
e. Terselenggarakannya kegiatan “Public Relation” atau “PR” yang menitikberatkan pada pelayanan dengan sasaran kepuasan konsumen dan tidak hanya promosi semata-mata.

Sehubungan dengan hal ini dapatlah kita kutip pernyataan dari seorang tokoh yang cukup terkenal di dunia yaitu Presiden Jonh F. Kennedy pada tahun 1962 yang tertuang dalam Journal of Business, December 1969, pp. 25-29 yang menyatakan bahwa hak-hak konsumen adalah berupa:
a. Konsumen memiliki hak atas keselamatan.
b. Konsumen memiliki hal untuk memperoleh informasi.
c. Konsumen memiliki hak untuk memilih.
d. Konsumen memiliki hak untuk didengarkan.

Perlindungan konsumen yang dilaksanakan pasca 1962 pada umumnya didasarkan pada hak-hak konsumen tersebut. Kesemuanya itu merupakan pedoman dasar bagi pelaksana bisnis yang menjamin hak-hak konsumen.




3. ETIKA BISNIS

Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.

a. Hubungan Antara Bisnis Langganan Dengan Konsumen

Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut beberapa contohnya :

    Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga terhadap produk.

    Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya sehingga diperlukan penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat didalam produk tersebut.

    Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama.

    pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jual.

b. Hubungan Dengan Karyawan

Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi, maupun pemberhentian (determination). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara objektif dan jujur.

c. Hubungan Antar Bisnis

Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir, maupun distributornya.

d. Hubungan Dengan Investornya

Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.

e. Hubungan Dengan Lembaga-Lembaga Keuangan

Hubungan dengan lembaga keuangan terutama Jawatan Pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan Laporan Keuangan.Pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep Stakeholder yang berlawanan dengan konsep Stockholder.
4. BENTUK-BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat. Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah :



    Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)

Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.



    Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.



    Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.



    Perkebunan Inti Rakyat (PIR)

Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.



    Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat

Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.




http://otaksakti.wordpress.com/2014/01/01/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis-bab-13/
https://caturdj.wordpress.com/softskill-bab-13-tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/
http://emilyaumil.blogspot.com/2013/12/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis.html
http://my154n.wordpress.com/2009/12/30/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/

Sabtu, 15 November 2014

Teknik analisis meramalkan kas perusahaan



                                                    Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan


Pengertian Perusahaan Keuangan

Perusahaan Keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari yang surplus/ berlebih kepada mereka yang kekurangan dana. Adapun jenis-jenis perusahaan keuangan adalah sebagai berikut:
• Bank Komersial : lembaga simpanan yang memiliki asset utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan . Pinjaman komersial beraneka ragam, meliputi konsumen, komersial dan pinjaman real estate, dari institusi tabungan lainnya. Kewajiban bank komersial meliputi lebih banyak sumber dana, seperti subordinates notes atau debentures, daripada lembaga simpanan lainnya.
• Thrifts: lembaga simpanan dalam bentuk tabungan antau pinjaman, savings banks dan credit unions. Thrits umumnya melakukan jasa yang mirip dengan bank-bank komersial, tetapi merek cenderung berkonsentrasi pada pinjaman mereka dalam satu segmen, seperti pinjaman real estate dan pinjaman konsumen.
• Perusahaan asuransi: lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan dari even/kejadian yang buruk. Perusahaan asuransi jiwa menyediakan penjagaan dalam kejadian seperti kematian, penyakit, dan pensiun. Asuransi Property Casualty menjaga terhadap luka pribadi dan kewajiban akibat kecelakaan, pencurian, kebakaran dan sebagainya.
• Perusahaan sekuritas dan bank investasi: lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga, jual beli surat berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan
• Perusahaan Pembiayaan : Lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis. Tidak seperti lembaga simpanan, perusahaan pembiayaan tidak menerima simpanan tetapi pembiayan untuk hutang jangka pendek dan jangka panjang.
• Reksa dana :lembaga keuangan yang menawarkan rencana simpanan dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun penisun mereka. Dana-dana yang pada dasarnya diinvestasikan dan berakumulasi dalam dana pensiun terbebas dari pajak saat ini.


Penerapan Estimasi Penjualan untuk Perencanaan Kapasitas dan Anggaran yang FleksibelMenganalisa dan mengestimasi penjualan (sales forecasting) merupakan kegiatan pemasaran yang sangat penting bagi keberhasilan suatu usaha. Perencanaan-perencanaan perusahaan, seperti perencanaan strategis, bisnis, pemasaran, anggaran, dan produksi disusun berdasarkan estimasi penjualan ini.Ketidaktepatan estimasi penjualan atau penetapan target penjualan yang dilakukan tanpa melihat proyeksi pertumbuhan pasar jelas akan mengakibatkan pemborosan dan menimbulkan kerugian. Apabila prediksi penjualan terlalu besar, biaya produksi akan membengkak dan seluruh investasi yang ditanamkan menjadi kurang efisien. Sebaliknya, jika prediksi penjualan terlalu kecil, perusahaan akan kehilangan penjualan, mengalami stock out (kehabisan persediaan), dan menghadapi tekanan persaingan akibat menurunnya pangsa pasar.Buku ini memaparkan secara komprehensif cara menganalisis dan melakukan perhitungan yang dibutuhkan dalam menyusun estimasi penjualan yang tepat. Dengan menggunakan teknik forecasting yang memadai, perusahaan akan dapat merencanakan kapasitas produksinya secara lebih optimal untuk mengantisipasi perubahan persaingan di masa yang akan datang dan dapat memanfaatkan hasil forecasting tersebut untuk membuat rencana kapasitas produksi serta anggaran yang fleksibel.


Produksi (Production) : Transformasi dari berbagai input atau sumber daya menjadi output berupa barang dan jasa. Input (inputs) : berbagai sumber daya yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Input tetap (fixed inputs) : input yang tidak dapat diubah dengan mudah selama periode waktu tertentu, kecuali dengan mengeluarkan biaya yang sangat besar (pabrik, perlengkapan khusus). Input variabel (variable inputs) : input yang dapat divariasikan atau dapat diubah secara mudah dan cepat.(bahan mentah, tenaga kerja terdidik). Periode waktu dimana paling tidak ada satu input yang tetap disebut : periode jangka pendek (short run), sedangkan apabila periode waktu dimana seluruh input adalah variabel disebut jangka panjang (long run)


Dalam Industri Modern : aktivitas produksi bukan sekedar transformasi Input Ke Ouput, tetapi dipandang sebagai penciptaan NILAI TAMBAH.
Proses transformasi nilai tambah dari input menjadi output melibatkan Komponen struktural dan fungsional. Komponen Struktural : bahan (material), mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal, energi, informasi, tanah, dll. Komponen Fungsional : supervisi, perencanaan, pengendalian, Koordinasi, dan kepemimpinan yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi. Sistem produksi selalu berada dalam lingkungan, sehingga aspek-aspek lingkungan seperti : perkembangan teknologi, sosial dan ekonomi, serta kebijakan pemerintah akan mempengaruhi keberadaan sistem produksi.


Estimasi Pembelian Bahan Langsung

adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.

karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depab komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.

Estimasi Pemakaian Bahan langsung

pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan bahan penunjang produksi

Upah langsung
Upah yang diberikan secara langsung kepada para pekerja setelah mereka melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai pekerja berupa uang.

Estimasi Beban Fabrikase.

Adalah estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikasi,

Estimasi harga pokok penjualan

Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir.

Data yang diperlukan :

1. Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung

2. Keakuratan/ketepatan datanya dipengaruhi dalam data anggaran yang lain.

Estimasi Beban Penjualan

Adalah beban sie penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau sie penjual oeleh pihak-pihak tertentu.

misalkan beban pajak, kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.

Estimasi Beban Administrasi

Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara.

Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah:

    tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi);
    perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara;
    penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.

Estimasi laba rugi

Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:
a. Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan.

b. Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

Teknik Analisis Data Dalam teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah yaitu meliputi:

Estimasi Kas

Adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada.

apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.

 Sumber :

 http://aansamudra.blogspot.com/2010/12/teori-produksi-dan-estimasi.html

http://www.inibuku.com/3132/great-sales-forecast-for-marketing-teknik-menyusun-amp-penerapan-estimasi-penjualan-untuk-perencanaan-kapasitas-amp-anggaran-yang-fleksibel.html

http://titikanita.wordpress.com/2010/05/22/pengertian-perusahaan-keuangan/

http://pdf.hulufile.com/pemakaian-bahan-langsung-adalah-biaya-yang-dikeluarkan-untuk-membiayai-bahan-baku-bahan-pembantu-dan-bahan-penunjang-produksi.html

http://chalidafathia.blogspot.com/2010/12/teknik-analisis-meramalkan-kas.html

http://nindysintya.wordpress.com/2010/11/22/teknik-analisis-meramalkan-kas-perusahaan/

http://fachrurrozyezy740.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-meramalkan-kas.html

Selasa, 14 Oktober 2014

Pengantar Bisnis


Mengenal Akuntansi

Apa itu Akuntansi ?
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis".
Fungsi-Fungsi Akuntansi sebagai berikut :
Fungsi yang paling utama akuntansi di suatu perusahaan adalah untuk mengetahui informasi tentang keuangan yang ada di perusahaan tersebut. dari suatu laporan akuntansi kita dapat melihat perubahan keuangan peusahaan yang terjadi di perusahaan,entah itu rugi ataupun untung. akuntansi sangat identik dengan penghitungan atau keluar masuknya uang di suatu perusahaan,jadi seorang akuntan harus bisa memperhitungkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan untuk mengembangkan usahanya. laporan akuntansi juga berfungsi untuk seorang manager dalam mengambil keputusan apa yang akan dilakukan untuk kedepannya agar perusahaan tersebut terus mendapatkan untung yang besar.


Pihak-Pihak yang berkepentingan dalam Akuntansi
A. Pihak Intern
Adalah pihak manajemen yang berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan pengendalian (controlling), pengkoordinasian (coordinating), dan perencanaan (planning) suatu perusahaan.

B. Pihak Ekstern
Adalah pihak-pihak yang berada di luar perusahaan tetapi ia membutuhkan informasi keuangan perusahaan tersebut.
1. Pemilik/Investor
Pemilik memerlukan informasi akuntansi di perusahaannya untuk mengetahui maju mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat mengambil keputusan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjualnya, atau menambah investasinya.

2. Calon Investor
Bagi calon investor sangat perlu informasi akuntansi perusahaan. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mengambil keputusannya apakah akan menginvestasikan dananya di perusahaan tersebut atau tidak.



3. Kreditor
Informasi akuntansi suatu perusahaan sangat dibutuhkan bagi kreditor untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya. Hal ini dapat dijadikan oleh kreditor sebagai bahan untuk mengambil keputusan apakah akan ditambah atau ditarik pinjamannya.
4. Calon Kreditor
Bagi calon kreditor informasi akuntansi suatu perusahaan sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan bagi calon kreditor untuk menilai resiko serta memutuskan apakah perusahaan tersebut akan diberikan pinjaman atau tidak.
5. Pemerintah
Informasi akuntansi perusahaan bagi pemerintah sangat berguna untuk penetapan besarnya pajak penghasilan (PPh) badan usaha. Selain itu, juga dapat dipakai sebagai alat penilaian bagi perusahaan apakah perusahaan tersebut mematuhi peraturan atau tidak.
6. Karyawan perusahaan yang bersangkutan
Informasi akuntansi perusahaan sangat bermanfaat bagi karyawan perusahaan yang bersangkutan untuk kelangsungan hidupnya. Maju mundurnya perusahaan dapat berguna untuk kemantapan kerja, bahan pertimbangan penuntutan naiknya gaji, dan jaminan sosial karyawan.

Prinsip-Prinsip dalam Akuntansi
Ada lima prinsip dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi. Yakni:

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)

GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisi. Hal ini seringkali disebut prinsip biaya historis. Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva. utang, modal, dan biaya.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Prinsip Pengakuan Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besamya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
Istilah pendapatan dalam prinsip ini merupakan istilah yang luas, di mana di dalam pendapatan termasuk pendapatan sewa, laba penjualan aktiva dan lain-lain. Batasan umum yang biasanya digunakan adalah semua perubahan dalam jumlah bersih aktiva selain yang berasal dari pernilik perusahaan.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud prinsip mempertemukan biaya adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut Prinsip ini berguna untuk menentukan besamya penghasilan bersih setiap periode. Karena biaya itu harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan ditunda, maka pembebanan biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan.
Salah satu akibat dari prinsip ini adalah digunakannya dasar waktu (accrual basis) dalam pembebanan biaya. Dalam prakteknya digunakan jurnal-jurnal penyesuaian setiap akhir periode untuk mempertemukan biaya dengan pendapatan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Sehingga bila terdapat perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang berbeda.
Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Tetapi jika ada penggantian metode, maka akibat (selisih) yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakuan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.

5. Prisip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

Yang dimaksud dengan prinsip pengungkapan lengkap adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Karena infomasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam satu periode dan juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan semua informasi-informasi yang ke dalam laporan keuangan.
Biasanya keterangan tambahan atas informasi dalam laporan keuangan dibuat dalam bentuk:
• Catatan kaki/footnote.
• Dalam laporan keuangan, biasanya dituliskan dalam kurung di bawah elemen yang bersangkutan, atau dengan memakai rekening-rekening tertentu.
• Berbagai lampiran.
Keterangan tambahan dengan menggunakan catatan kaki biasanya karena tidak diinginkan untuk mengganggu laporan keuangan yang dibuat. Catatan kaki ini digunakan untuk menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
• Prinsip akuntansi yang digunakan.
• Perubahan-perubahan, seperti perubahan dalam prinsip akuntansi, taksiran-taksiran, kesatuan usaha, dan juga kalau ada koreksi-koreksi kesalahan. Catatan kaki ini juga menunjukkan perlakuan terhadap perubahan-perubahan tersebut, apakah dengan cara kumulatif, retroaktif, dan lain-lain.
• Adanya kemungkinan timbulnya rugi atau laba bersyarat.
• Informasi tentang modal perusahaan, seperti jumlah lembar saham dan lain-lain.
• Kontrak-kontrak pembelian, kontrak-kontrak penting lainnya, adanya option atau warrant untuk saham dan lain-lain. Keterangan tambahan yang dibuat sebagai lampiran laporan keuangan biasanya digunakan untuk menunjukkan perhitungan-perhitungan detail yang mendukung suatu jumlah tertentu, atau menunjukkan informasi-informasi keuangan berdasarkan indeks harga (price level adjustment).

Berdasarkan dari penjelasan tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa prinsip akuntansi dapat dijadikan pedoman bagi pengusaha dalam pembuatan laporan keuangan. Hal ini untuk menjadikan laporan keuangan yang dihasilkan atas dasar prosedur akuntansi dan disesuaikan dengan peraturan dari prinsip akuntansi yang ada

Setelah mengetahui hal tersebut, kita berlanjut pada apa itu laporan keuangan ?

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
    Neraca
    Laporan laba rugi
    Laporan perubahan ekuitas
    Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
    Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

Lalu apakah itu Isi laporan keuangan ?
Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Laporan keuangan terdiri dari:
- Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
- Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
- Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
- Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut

Bentuk-Bentuk Neraca
1. Neraca Bentuk Staffel
Neraca-Laporan-Keuangan-Bentuk-Staffel.jpgNeraca Bentuk staffel adalah bentuk neraca yang disusun dengan menyusun kebawah dan melektakkan saldo pada bagian samping dengan kolom debet kredit. Tabel neraca ini mirip dengan Model Jurnal Umum. Atau secara jelas kami tampilkan gambar seperti ini :




Sedangkan,
Neraca-scontro.jpg Neraca Bentuk Scontro adalah neraca yang memisahkan antara Aktiva dan Vasiva pada posisi kanan dan kiri atau saling sebelah menyeblah yang biasa kita lihat atau model dan bentuknya seperti ini :

Kita melihat kedua bentuk neraca di atas hanya memiliki perbedaan tipis yaitu seblah menyeblan dan bersusun saja. Tapi jumlah atau saldo neraca tetap sama.
Perlu untuk kita ketahui bahwa Ketika kita bicara soal Sebuah system keuangan perusahaan lalu anda adalah seorang pemimpin perusahaan sekaligus pemilik perusahaan. Maka ketika anda bicara sebagai seorang pemimpin perusahaan maka anda punya kewajiban terhadap pemilik modal yaitu anda sendiri. Dan ketika anda berdiri sebagai pemilik perusahaan maka anda punya hak pada perusahaan.

Jadi bagaimanapun sebuah neraca di sajikan, anda sebagai seorang yang paham akuntansi tentunya bisa membaca setiap laporan keuangan yang di suguhkan

Setelah Mengetahui hal-hal di atas, lanjut ke Apa itu Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Dalam laporan rugi laba terdapat beberapa istilah yang sering digunakan. Istilahistilah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan (Revenue)
Adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utangnya, bisa merupakan kombinasi keduanya selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan perusahaan.
2. Biaya (Expense)
Adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya utang, bisa merupakan kombinasi keduanya selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa, atau dari pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan perusahaan.
3. Penghasilan (Income)
Adalah selisih penghasilan-penghasilan sesudah dikurangi biayabiaya. Bila pendapatan lebih kecil daripada biaya, selisihnya sering disebut rugi.
4. laba (profit)
Adalah kenaikan modal atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi utama perusahaan dan transaksi sampingan dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu  kecuali kenaikan modal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik, seperti pada laba yang timbul dari penjualan aktiva tetap.
5. Rugi (Loss)
Adalah penurunan modal atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi utama perusahaan dan transaksi sampingan dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu kecuali yang timbul dari biaya atau distribusi pada pemilik, seperti pada rugi penjualan surat berharga.
6. Harga Perolehan (Cost)
Adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh barang atau jasa. Jumlah ini pada saat terjadinya transaksi akan dicatat sebagai aktiva, seperti pada  pembelian mesin, dan pembayaran uang muka sewa. Dalam akuntansi biaya harga perolehan juga dapat berarti harga pokok atau biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat barang


Lanjut ke bentuk Laporan Laba Rugi
Bentuk Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi dapat disusun dalam dua model sebagai berikut:
1. Bertahap (Multiple Step)
Bentuk  multiple step adalah bentuk laporan laba rugi di mana dilakukan beberapa pengelompokkan terhadap pendapatanpendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urut-urutan tertentu sehingga bisa dihitung  penghasilan-penghasilan sebagai berikut:
Laba bruto, yaitu hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan.
    Penghasilan usaha bersih, yaitu laba bruto dikurangi biaya-biaya usaha.
    Penghasilan bersih sebelum pajak, yaitu penghasilan usaha bersih ditambah dan dikurangi dengan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya di luar usaha.
    Penghasilan bersih sesudah pajak, yaitu penghasilan bersih sebelum pajak dikurangi pajak penghasilan.
    Penghasilan bersih dari elemen-elemen luar biasa, yaitu penghasilan bersih sesudah pajak ditambah dan/atau dikurangi dengan elemen-elemen yang tidak biasa sesudah diperhitungkan pajak penghasilan untuk pos luar biasa.

2. Single Step
Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokkan pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha, tetapi hanya dipisahkan antara:

    Pendapatan-pendapatan dan laba-laba
    Biaya-biaya dan kerugian-kerugian.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:
Pendapatan dari penjualan
               Dikurangi Beban pokok penjualan
Laba/rugi kotor
              Dikurangi Beban usaha
Laba/rugi usaha
             Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
Laba/rugi sebelum pajak
             Dikurangi Beban pajak
Laba/rugi bersih




Contoh Gambar :




laporan laba rugi.jpgTerakhir nih, mau ngebahas tentang Apasih Tujuan dari adanya Laporan Keuangan
 Informasi yg dapat dipercaya mengenai perubahan sumber ekonomi netto suatu perusahaan yg timbul dari kegiatan dalam rangka mendapatkan laba.
    Memberikan informasi yg dapat dipercaya mengenai Aktiva, Kewajiban & Modal.
   Membantu para pemakai dalam memperkirakan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
    Memberi informasi penting lainnya mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi & kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas belanja.
    Mengungkapkan informasi lain yg berhubungan dengan laporan keuangan yg relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan.
B. Tujuan Kualitatif
Tujuan Kualitatif laporan keuangan :
    Relevan
    Dapat dimengerti
    Daya uji
    Netral
    Tepat waktu
    Daya banding
    Lengkap



Sumber :