Sabtu, 03 Januari 2015

INDAHNYA MEMILIKI TEMAN

                                              INDAHNYA MEMILIKI TEMAN


Berawal dari hari pertama ku masuk sekolah Smp Swasta yang cukup ternama di daerahku, seperti biasa tidak ada yang istimewa dalam diriku disbanding yang dimiliki oleh orang lain di sekitarku. Mereka tertawa karna sebagian dari mereka sudah mendapatkan teman yang mungkin sudah kenal dari Sd. Maklum Smp ku terdiri dari TK-SD-SMP dan sampai Sma. Mungkin hari-hari ku saat di Sd akan terulang kembali.
Hari keduaku masuk sekolah, seperti biasa aku duduk sendiriian pada baris 3. Sepertinya hari-hari saat di Sd akan benar-benar terjadi padaku. Sampai pada tibanya seseorang anak laki-laki masuk ke ruang kelasku dengan membawa tasnya.”Dia siapa ya? Anak kelas lain kah? Atau anak baru? Atau di terlambat? Perasaan gua gak liad dia masuk kemarin”Gumanku dalam hati.
“Hoi, Gi” teriak salah satu orang di kelasku. “ Hoi, Han,” balas orang yang baru masuk itu. “lu kemarin kemane engga masuk, gua jadinya duduk sama Rico. Coba kloe lu masuk kita kan bisa duduk berdua, kali aja gua bisa ketularan jago main basket kloe duduk sama lu” Tanya Ihan pada Gogi. “ Ohh, kemarin gua baru balik dari kampung makanya gua males masuk, cape badan gua”. “ Oh begitu, tapi kan jadinya kita kaga bisa duduk bareng, mana bangku udah ke tempatin semua”. “ Ya elah, Kita masih satu kelas kok. Lagian gua bisa duduk di samping sebrang lu tuh, kan kosong “ Jawab gogi sambil menunjuk kearah mejaku.
Anak yang di panggil Gi itu pun akhirnya selesai bicara kepada temannya. Dan menuju kearah menuju meja ku. “ Misi, bangku ini kosong kan? Bole gua duduk disini?” Tanyanya padaku. “ Kosong kok, gua malah senang, ada yang mau duduk sama gua, hehehehe “ jawab ku sedikit tersenyum.
Belum sempat kami berkenalan, wali kelas kami pun masuk. “ Ibu bawa selembaran kertas kegiatan Ekstrakulikuler yang akan kalian ikuti” sambil membagikan kepada kami.” Kenalin nama gua Gogi, lu siapa? Anak baru ya?” Tanya Gogi kepadaKu. “Nama gua Eky. Ya Gua dari Smp lain!”. “Oh Pantes , gua engga pernah liat lu di smp, gua kira lu dari smp sini. Ngomong” lu mau ambil Eskul apa ?” Tanya Gogi penasaran. “ Kayanya gua engga ngambil deh, soalnya gua engga ada bakat si.” Jawabku melas. “ Ya elah, mana ada orang engga punya bakat, lo kali yang engga mau pernah mau nyoba sesuatu” sambil menulis lembaran kertas Ekskul. “ wah ini orang peramal kali ya, tau aja gua engga pernah mau nyoba sesuatu.” Gumanku dalam hati. “ Eh diem aja, Gimana kloe lu itu Ekskul basket aja sama gua?” Tanyanya Kepadaku. “ Hmm, lu yakin ngajak gua? Gua sama sekali gak bisa main basket loh”. “ Ya ilah, namanya juga belajar, semua berawal dari engga bisa jadi bisa, gua ajarin lo kok sampe bisa. Kita teman bukan.” Jawabnya dengan tersenyum meyakinkan. “ Baru kali ini ada yang ngomong gitu ke gua” Gumanku dalam hati. “Oke deh gua ikut basket “ jawab ku dengan penuh semangat.
Hari-hari terasa meyenangkan ku jalani hidupku di Sma ini. Baru terasa indahnya punya teman yang saling berbagi. Hal yang tidak pernah kutemukan di Sd dan Smp, seperti mimpi dapat banyak teman yang semua berawal dari Gogi. Sekarang  aku berteman pada seluruh isi kelasku, dan apalagi pada teman-teman ekskulku Ihan, Ari, Ambo,Eka, Hulio, Johan,dan Gogi ,yang selalu bermain basket bersama dan berkumpul bersama saat Istrirahat sekolah maupun sepulang sekolah.
Sudah tidak terasa 5 bulan, kami harus mempersiapkan Ujian Semester  1. Aku tidak menyukai ini, karna kebersamaan saat Ekskul basket akan di berhentikan. Tersisa 5 kali pertemuan lagi sebelum kami benar-benar tidak bole mengikuti kegiatan untuk sementara waktu.
“Hoi Hoi Hoi kau yang disana… apa maksudnya ini? Bisakah kau bermain basket?” panggil seseorang kepadaku. Betapa terkejutnya diriku menemukan Simon yang berada di tengah-tengah latian basketku. “Hoi apa kau menjadi tuli setelah bertahun-tahun tidak bertemuku Erik?” Dengan nada mengejek. “ Si-simon, kenapa kau ada disini?” Jawabku gelisah. “ Hmmm, Sepertinya aku satu sekolah dengan seorang pecundang sepertimu ya? Aku kesini untuk bermain basket, dan melihat kau bermain sangat menggelikan”. “Apa maksudmu pecundang? Aku bukan pecundang seperti dulu lagi”. “ heeeeeeee, benarkah itu? Buktikan kepadaku kalau kau sudah berubah”. Suara peluit pun terdengar, pelatih menyuruh kami untuk berkumpul.”Ric, lu kenal ya sama Simson?”Tanya Ari penasaran kepadaku. Aku pun tidak menjawab, aku tidak tau harus berbuat apa seolah-olah aku akan kembali pada saat SD. “ Si Erik kenapa diem bengong gitu?” Tanya Gogi kepada Ari. “ Engga tau tuh gua nanya dia diem aja, tadi sih gua denger dia ngomong” gitu. Ada kata pecundangnya sih gua denger, tau deh yang di omongin siapa” Jawab Ari Heran. Pelatih membagi 2 Tim untuk bermain, aku bersama Gogi, Ambon, Ari , Johan dalam 1 Tim. Tapi aku tidak senang, karna yang kulawan adalah Simon, aku tidak tau apa yang harus ku lakukan. “Keluarkan lah seluruh kemampuanmu pecundang” Ujar Simon dengan senyum bahagia. Saat permainan aku mendapatkan bola dan saat mengiring bola (Dribble) aku di jaga oleh Simon. Aku teringat kembali saat SD, Simon orang pandai olahraga apalagi di bidang basket, aku tidak tau harus berbuat apa. Saat pikiran ku kosong, Simon Merebut bola ( Steal ) dariku. Dan membuat Three Point. “ Apanya yang berubah? Dulu dan sekarang kau sama saja seperti pecundang yang tidak berubah”Ujarnya padaku. Gogi pun mendengar perkataan tersebut tetapi tidak berbuat apa-apa.
 Hari demi hari pun aku lewati, Simson dan teman”nya selalu saja datang ke kelasku untuk mengejekku. “ lu engga ada kerjaan apa ya? Tiap hari ngehina orang mulu, lo sempurna” Kata Angel dengan nada kesal. “ Tau nih ngerusak pemandangan gua tau gak lo!” Kata seseorang teman Angel. “ Hoi hoi, sekarang si pecundang kaya lo udah ada bodyguardnya, udah gitu cewe lagi, aduh sampah banget!” dengan nada mengejek. Simson dan teman-temannya pun pergi dari kelasku. “Lu gpp Rik digituiiin mulu tiap hari?” dengan nada pelan. “Gpp, thanks ya udah bela gua”. Aku akrab dengan Angel, karna ia tetanggan denganku dan saling main dirumahku, tapi bukan karna kita pacaran, hanya sebatas persahabatan. Teeeeeeeeeeeeeet… suara bell istrirahat pun berbunyi , Ambon , Ari , Johan , Hulio , dan Ihan pun datang menghampiriku. “ Hoi Rik, lo murung aja gua liad dari tadi, mening lu cerita ada masalah apa lu sama Simson?”. Tannya Ambon penasaran. “ Ohh, masalah Simson ya? Yaudah mungkin gua bisa berbagi cerita gua. Sini pada cari bangku sana” Jawab Erik dengan nadah pasrah.
Mereka pun terdiam mendengarkan ceritaku. “ Semoga mereka gak anggap gua cupu atau apalah!” Gumanku dalam hati. “ Ohh jadi begitu masalahnya….. belom kapok juga dia sampe sekarang” Kata Johan dengan Nada kesal. “ Kapok? Maksudnya apaaan?” Tanyaku penasaran. “ Gpp ya gua cerita gi?” Tanya hulio kepada Gogi. “ Hmmm “ dengan menganggukan kepala. “ Jadi gini, sewaktu kita-kita kelas 1 Smp, pemilihan Ketua basket diadakan. Gogi terpilih karna kemampuan dan kepintarannya, tapi …..” Jawab Hulio yang gantung. “ tapi apa? Selesain dong.” Tanyaku penasaran. “ Tapi, Simson gak trima dan mengajak Gogi Men-Tu-Men, dan Simson berakhir tragis kalah 9-7 sama Gogi.” Jawab Johan cepat.
Sore hari, kami semua berkumpul di sekolah untuk menghadiri latihan terakhir. Karna pelatih tidak datang, kami langsung saja main dan membagi 2 team. Lagi –lagi aku bersebarangan dengan Simson, mentalku pun langsung turun. 1.30 Jam kita sudah bermain. “ Hoi Rik “ dengan melempar bola ke arahku. ‘’ Shoot Rik “ Kata Ambon cepat. Aku pun bersiap mengambil ancang-ancang, dan saat menembak, tembakanku pun di blok oleh Simson dan menandakan latihan telah selesai. “ Sudah kuduga, seorang pecundang tidak akan bisa bermain basket” dengan tertawa mengejek. “ Siapa lo panggil pecundang? Ha?” Tanya Hulio kesal. “ Eh cukup ya, gua ada batasnya ngeliat temen gua di hina sama lu. Lo mau apa? Ribut? Atau apa ngmong sama gua “ Jawab Ari dengan nada kesal. “ Udah-Udah gak ada gunannya ribut, gak nyelesain masalah.” Kata Gogi. “ Encer juga otak lu. Ini masalah pribadi gua, lo gak usah ikut-ikutan.” Jawab Simson mengejek. “ Ini memang masalah pribadi lo sama erik, tapi melihat teman yang di hina dan tidak berbuat apa-apa itu lebih rendah dari sampah” Jawab Gogi. “ Ya, lo sampahnya kan?” Tanya Simson dengan wajah mengesalkan. “ Ini orang, muak gua liatnya. Apa perlu gua pukul?” Jawab Hulio dengan Memegang baju Simson. “ Hul-Hul udah Hul, jangan cari keributan. Guru masih ada di kantor.” Kata Ari dengan memisahkan Hulio dari Simson. “ Beri gua waktu sampe Class Meeting Kelas gimana? Gua bakal buat lomba One-By-One Basket, di sana lo bisa ngalahin Erik. Kalau lu kalah, lu arus minta maaf dan jangan pernah gangguin Erik lagi gmna?” Jawab Gogi dengan wajah serius. “ Hoi Hoi, kloe gua menang, gua dapat apa?”. “ Lo mau apa dari gua?”. “ Gimana kloe jabatan ketua lo turun ke gua,?” Jawab Simson dengan wajah licik. “ Menarik, tapi sebelum waktnya tiba lo jangan pernah gangguin Erik, deal?” sambil menyodorkan tangan ke simson. “ Oke deal” dengan menjabat tangan Gogi.
Teeett,teeett. Bel berakhirnya ujian pertama pun berakhir. Semua kembali berkumpul di kantin untuk membicarakan soal taruhan. “ Gi, lu serius buat taruhan kaya gitu? Jabatan lo taruhannya coy” Kata Hulio penasaran. “ Gua percaya kok sama temen-temen gua, temen tidak akan mengecewakan temannya bukan?”. Semua hening mendengar perkataan Gogi. “ Oke Liburan kita pake ngelatih Erik, gmna?” Tanya Ari kepada semuanya. “ Setuju ‘’ jawab semua dengan cepat.
Hari berganti hari Gogi , Ihan , Ari , Ambon , Johan,dan  Hulio tidak pernah jera untuk mengajarkku bermain basket. Mereka semua orang-orang terampil meski tidak seorang pun dari kami yang dapat menandingi Gogi. Gogi sudah terpillih menjadi Kapten tim dari kelas 1 Smp sampai Sma, itu bukan karna kemampuannya saja tapi karna kepercayaanya pada timnya membuat Timnya kuat. Aku pun sudah bisa menembak Three Point , Lay Up , Roll , And Ring , dan banyak lagi semua berkat mereka. Tapi aku tidak tau seberapa kuat Simson, karna yang ku dengar dulu saat Smp yang mampu mengimbangi Gogi hanya Simson.
Tak terasa ber-bulan bulan telah kami lewati, Dan Class Meeting pun tiba. Setiap kelas memberikan perwakilan 1 orang untuk mengikuti. Aku di pilih oleh Gogi untuk mewakili kelas.” Hoi Rik, lu udah siap kan?” Tanya Ari. “ Siap – siap, doaiin gua biar gak ngecewaiin kalian ya.”. “ Slow gua selalu berdoa buat lu kok Rik.” Jawab Ambon. Pertandingan pertama aku melawan kelas A. aku memenangi dengan Score 7-3. “ Yossshhaaa, itu baru murid gua “ Kata Hulio dengan berteriak. Selanjutnya aku melawan anak kelas 2. Dan aku pun  memenangi 7-6. “ Gilaaa, untung kaga masuk itu Three Point, kloe masuk kalah udah”  Kata Ari dengan senyum licik. Aku pun memasuki Semi Final dengan melawan anak kelas 2-D. “ Ayoooooo Erik, Lo pasti bisaaaaaaa, Doaku berserta mu nak” Teriaaak Ambon. “ Berisik lu mbon.!”  Ujar Johan.
Akhirnya aku memasuki Final, sudah diduga lawan ku adalah Simson. “ Hoi… berikan semua kemampuanmu “ Ujar Simson dengan nada mengejek. Aku tidak meyangka Simson adalah lawan yang sangat berat , aku tidak kuat lagi. Waktu hanya tinggal 15 detik, dan score ku berada di bawah Simson 13-11. Aku pun tidak kuat lagi, aku mulai berfikir bahwa aku memang tidak bisa menandingi Simson. Gogi yang melihatku pun berteriak. “ Hoiiiiiiii Erik, ada apa denganmu. Ini tidak seperti yang ku harapkan dan kuajarkan padamu, apanya yang ingin kau lampaui. Jika untuk melewati tembok saja kau tidak bisa. Kau ingin berubah bukan? Kau tidak ingin di hinanya kan? Jadilah kuat dan menangkan pertandingan ini.” Teriak Gogi dengan nada keras. “ Hoi Hoi serius ini Gogi ngomong gini? Di liat banyak orang juga tapi gpp, AYOOOO Erik” Ujar Ari. “ Oh ia satu lagi Erikkkk, kalau kau kalah. Bagaimana dengan jabatanku bodoh.” Teriak Erik dengan muka yang bercanda. “ Hoi hoi, saat” seperti ini kau masih saja ingat jabatanmu ya.!” Ujar Eka dengan raut muka bercanda. 6 detik tersisa, ini akan menjadi penghabisanku. Aku bersiap menembak Three Point, ………… Bola pun memasuki ring, dan waktu pun habis. “ YEAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH” teriak semua penonton. Gogi dan teman lainnya turun kelapangan untuk memelukku dan memberikan ucapan selamat. “ Matiiiii dah, ini baru murid gua yang jenius “ Ujar Ambon. “ Murid gua nih jangan salah lo...” Ujar Hulio dengan menepuk punggungku. “ Thanks Gi, ceramahnya tadi, gua jadi kembali semangat” Kataku kepada Gogi. “ Udah lah gak usah di inget”, terkadang teman Di butuhkan saat seperti itu.” Jawab Gogi dengan raut muka terharu. “ Selamat yaaa Rik, lu menang. Cool abis deh gaya lu “ Ujar Angel dengan mencubit pipiku. Tak lama kemudian Simson datang kepadaku. “ Gua kalah, gua minta maaf ya udah berbuat yang kaga-kaga sama lu “ Ujar Simson dengan wajah sedih. “ Mari bertanding kembali jika kau punya waktu luang “ Jawab Erik dengan lembut. “ Pasti, dan lain kali gua yang akan menang.” Dengan berjalan keluar dan melambaikan tangan.
1 Tahun Lewat.
“ Eh kok gua liad Gogi sering liatin Angel ya?” tanyaku penasaran. “ Lu-lu gak tau?” Jawab Singkat Hulio. “ Tau apaaan?” Tanyaku penasaran. “ Gogi itu udah suka sama Angel dari kelas 1 Smp sampe sekarang.” Jawab Eka dengan pelan. “ Gila yang bener? Udah genap mau 6 tahun dong, mrka blom jadian? Apa cinta bertepuk sebelah kaki?” Jawab Erik cepat. “Tangan oi Tangan “ Jawab Johan singkat. “ Yang gua tau sih Angel udah kasih lampu Ijo ke Gogi, tapi Gogi takut ngungkapinnya katanya” Jawab Ari. “ Ohhhh jadi cowo yang sering di curhatin angel ke gua si Gogi… Gua ngerti sekarang “ Gumanku dalam hati
Di kelas 3 kami berkumpul bersama kembali 1 kelas, ntah apa yang di pikirkan oleh guru yang menaruh kami semua di satu kelas. UN sudah kami lewati, Acara yang kami tunggu” adalah acara Promnight. Di mana semua berkumpul dengan wanita pilihannya. “ Gi lu udah dapat pasangan belom? Mau gua cariiin?” Tanya Johan dengan meledek. “ Akh kayanya gua gak ikut, gak ada pasangan  gua “ Jawab Gogi melas. “ Udah datang aja, Pake baju yang bagus, biar makin ganteng. Oke.”Kataku pada Gogi.
Aku pun keluar kelas untuk menemui Angel. “ Ngel, Malam nanti ikut ya acaranya, ya… please ” Pintaku memohon. “ Mana ada pasangan gu, lo aja udah sama orang. “ Jawab Angel pasrah. “ Udeh datang aja, ntar lo bakal dapet pangeran yang lo tunggu” Jawabku dengan nada meledek. “ maksud lu apaaan?” tannya penasaran. “ Ude datang aja, pake baju bagus dikit oke, biar makin cantik.” Jawabku dengan senyum. “ Akh lo dari dulu godaiin gua mulu. Wkwkwk ya ntar gua dating deh.” Jawab Angel tertawa. “ oh ia jam 8.30 di lu tunggu sampe 10 menit di Gubuk situ ya.” Pintaku melas. “ Banyak maunya nih, iya” 10 menit doank kan.” Jawab Angel. “ Ya… Gua tunggu ya “ Jawabku singkat.
Malam pun tiba, kami berankat ke acara dan mencari Gogi. “ Oi Gi, ude lama dsni?” Tanya Ihan. “ Belom sih baru juga 10 menit.” Jawab Gogi. “ eh udah jam 8.35 Rik, buru dah “ Jawab Ambon Cepat. “ Oh iaa buru-buru dah ayo.” Jawabku singkat. Kami pun pergi ke gubuk bersama-sama. “ Lo mau ngaapain sih?” Tanya Gogi heran. “ dah dsni aja ntar kloe deket-deket dia bisa liat“ Ujar Hulio. “ Nih di Gubuk ada cewe, lo temuin dah tuh, itu pasangan lo.” Ujar Johan kepada Gogi. “ Cewe ? siapa?”Tanya Gogi penasaran.  “Angel” Jawab Eka. “ Akh serius lu?” Tanya Gogi Kaget. “ Seriusan gua, lo nyataiin cinta lo dah tuh sama Angel, dari pada lo pendem” sampe genap 6 Tahun, gila kali lu ya?... terus iini kita beli kalung buat lu kasih ke Angel, jangan di liat dari harganyaa, ini kita semua patungan loh. Hmmmmm ada kali 3 kali lipat dari SPP kita. Tapi gpp, gua mau lo kesana dan ungkapin perasaan lu oke?” Kataku pada Gogi dengan pelan. “ Ini semua udah di rencaaanin sama Erik, Gi.” Ujar Ambon. “ Tapi bukannya lu ber-2 saling suka sama Angel Rik?”Tanya Gogi. “ Kaga, gua sama dia temenan dari kecil, rumah gua sampingan sama dia. Alasan gua berani buad ini rencana karna dia sering curhat tentang lu ke gua. Udah sana buru samperin ntar dia pergi lagi.” Jawabku. “…….lo semua emang temen gua paling berharga”Ujar Gogi ke semua.” Terkadang Teman juga di perlukan saat seperti ini buakan.” Jawabku.  Kami pun berpelukan bersama, dan merasakan Sedih dan Gembiranya perasaan. “ Yah Gi, lu nangis?” Tanya Ihan. “ Ini namanya air mata persahabatan, gila meskipun gua di tolak nanti sama Angel gua juga kaga bakal nyesel kok, karna lo semuaa udah kaya keluarga buat gua.” Jawab Gogi dengan meneteskan air mata. “ Udah pergi sono, kelamaan disni kita-kita bisa nangis juga, sono buru.” Kataku pada gogi. ‘’ Okee, gua pergi dulu ya? Lu tunggu di acaranya gih, gua akan berusaha, karna seorang teman tidak akan mengecewakan temannya.” Jawab Gogi dengan Puitis.
Selang 20 menit Gogi pun kembali ke acara, dan betapa kagetnya Diriku,Ihan,Eka,Johan,Hulio,Ambon,Ari melihat Ia datang dengan Angel yang memakai kalung barunya. Mereka pun menghampiri kami. “ ohh jadi ini kerjaan lu ya rik?” Tanya Angel. “ Gua cuma bisa bantu kaya gini doank, maafin gua ya kloe gua lancing, atau urusin pribadi lu. Tapi gua senang liad lu kaya gini sama Gogi “ Jawab Erik Tersenyum. “ Thanks ya..” Jawab Angel singkat.  “ lu emang temen gua dari kecil yang pengertiaan, gimana klo lu jadi pacar gua juga, gua rela kok di madu sama lu Rik dan Gogi. “ HAHAHAHHAHAHAHAHAHAHHAHAHAH “ semua tertawa terbahak-bahak.
Pada malam itu adalah malam yang tidak akan pernah Aku lupakan. Sedih,Susah,Gembira bersama-sama kami jalani. Mulai dari 0- sampai membuahkan hasil yang indah. Teman itu akan indah apabila tidak berat sebelah. Hargai Temanmu dan Jangan Kecewakan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar